Total Tayangan Halaman

Senin, 14 September 2015

Cerita Kehamilan Bagian ke 3 hingga proses melahirkan

Ini ceritanya ngebut cerita, karena tulisan ini dibuat bersamaan dengan tulisan sebelumnya.

Pada usia kandungan ini, sudah mulai diisi dengan kesibukan senam hamil, terapi hypnobirthing, sampai baca baca tentang melahirkan dan mengurus bayi. 

~ Senam Hamil ~

Senam hamil pertama dilakukan di usia kandungan 7 bulan. Pertama kali senam bawaannya ribet banget, segala bawa handuk, baju ganti, jilbab ganti dan perlengkapan mandi. Dan ternyata semuanya itu gak dipake sama sekali hahahahaha. Senam hamil sebenarnya gerakannya sederhana banget dan bahkan banyak bertebaran di youtube. Tapi kalau ikut senam hamil langsung dengan instruktur itu sensasinya beda. Selain banyak info yang diberikan bidan instruktur, kitapun bisa curcol dengan ibu ibu yang lain. Dan yang pasti mental melahirkan normal itu terbentuk dengan kuat pada saat senam hamil. Karena rerata, ibu yang ikut senam hamil biasanya akan berjuang keras untuk melahirkan normal. Bidan instrukturpun sangat pro normal sekali. Jadi tambah semangat untuk melahirkan normal, biidznilLah.

~ Ikutan terapi hypnobirthing ~

Ikutan terapi ini karena membayangkan proses normal itu pasti sakit banget makanya banyak baca buku tentang hypnobirthing. Yang mana terapi ini membuat mindset kita berubah sehingga nantinya proses melahirkan normal dengan penuh menyenangkan. Seru banget ikutan ini karena kita emang jauh lebih tenang dalam menghadapi persalinan. Oh iya, kalau aku sempat beli bukunya yang dapat cd. Harganya murah kok cuma 35ribu saja. Tapi entah kenapa setiap kali mendengarkan cd tersebut selalu ketiduran, hahahha. Dasar emang doyan tidur. Dan doyan tidurpun berlanjut hingga proses melahirkan.

~ PROSES MELAHIRKAN ~

Mengenang hampir dua bulan lalu. Ya, tanggal 15 Juli 2015 malam jam 11 sudah mengalami kontraksi yang dirasa mulai teratur. Walau sepanjang semester ketiga ini, aku banyak mengalami kontraksi palsu bahkan pas senam hamil yang terakhirpun mengalami kontraksi palsu. Jam 11 malam sudah sakit tapi tetap dibawa santai dan tidur. Kontraksi tapi sempat tidur hihihi. Sampai jam 3 pagi kontraksinya tidak hilang malah makin menjadi jadi. Bilang sama suami kalau begini terus harus ke rumah sakit karena takut terjadi apa apa. Akhirnya suamipun sahur sendirian karena aku sedang merintih menahan sakit dikamar. Sehabis shubuh, kami berdua berangkat ke rumah sakit menggunakan taksi. Agak lama mencari taksi jam segitu karena biasanya pool taksi baru beroperasi jam 6 pagi. Qadarullah, akhirnya taksipun datang. Dengan segera aku dibawa menuju rumah sakit tempat biasa kami periksa. Sepanjang perjalanan, aku berusaha untuk tidak meringis kesakitan untuk menghindari kepanikan. Jamsetengah 6 kami tiba di rs. Suami mengurus administrasinya dan aku dibawa ke ruang bersalin. 

Sampai di rs bersalin, aku diperiksa tensi dan denyut jantung bayi. Ternyata denyut jantung bayinya lemah karena dede bayi tidur di rahim ibu. Lalu bidan mengambil bel sekolah dan diletakkan ke perut untuk membangunkannya. Bidan menyuruhku untuk memanggil namanya agar bangun. "Bu namanya siapa? Coba dipanggil yah anaknya" kata bu bidan. Dalam hatiku 'Hah, ini kan belum lahir kok udh dikasih nama sih". Tapi aku tetap memanggil anakku dengan sebutan de bayi "De bayi, ayok bangun. Bantu ibu melahirkan". Suamiku datang membawa buku doa yang diberi oleh rumah sakit. Sempat aku baca doa Maryam saat proses melahirkan dan doa nabi Yunus Allaihi'Salam sewaktu di dalam perut ikan paus. Bidan kembali datang utk mengecek pembukaan dan ternyata sudah pembukaan 3.

Selang satu jam kemudian, bidan membawa aku ke tempat yang berbeda. Kali ini ruangan bersalin yang lebih nyaman karena ada tv,kulkas, dan ruang tamu nya. Bidan memperingatkanku untuk tidak mengedan sebelum pembukaan lengkap dan tidak ke kamar mandi. Di dalam rs bersalin tersebut aku masih sempat membalas pesan via whatsapp temanku Yatni hihihi padahal pada saat itu sudah pembukaan 5 loh. Sakitnya kontraksi melahirkan itu SAKIT BANGET (harus capslock) terutama bagiku yang jarang merasakan sakit datang bulan. Tapi suamiku dengan sabar dan perhatian terus menyemangatiku untuk terus tersenyum walaupun sakit. Setiap kesakitan, aku selalu memegang tangan suamiku. Menggenggamnya dengan kuat tapi tidak sampai mencakar. Suamikupun sempat menyuapiku dengan makanan. Ditengah kesakitan, aku mencoba untuk tetap makan karena aku tau nantinya diperlukan saat proses mengedan.

Jam 9 pagi, pembukaan sudah lengkap dan aku bersiap melakukan proses melahirkan. Dokter Riris, dokter yang biasa menanganiku setiap kontrolpun sudah tiba. Alat-alat rumah sakit didekatkan. Lampu ditembakkan. Selang nafas sudah terpasang. Suamikupun yang habis sholat dhuha langsung mendampingi. Bidan bidan menyemangatiku tiada henti. Mengedan sebanyak 5 kali tepat pukul 10.10 WIB tanggal 16 Juli 2015 aku melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Hanif Abdurrahman Dzulqarnain. Lega dan bahagia sekali rasanya. Sakitnya kontraksi dan berjuangnya dalam proses mengedan terbayar LUNAS.

HANIF ABDURRAHMAN DZULQARNAIN,
LAHIR : 16 Juli 2015
PUKUL : 10.10 WIB
BB : 3,2 kg
PB :48 cm

Mengucap syukur tiada henti kepada Allah atas karunia diakhir Ramadhan. Dan langsung haru begitu dengar takbir sudah ada Hanif, Masya Allah.

Fabiayyi 'alaairobbika tukadzibban.
Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kau dustakan.


Yaa Robb, Yaa Allah jadikan Hanif anak yang selalu mentauhidkanMU, mengikuti ajaran RasulMU, anak yang shalih, suami yang shalih, bapak yang shalih serta bermanfaat bagi oranglain, umat, agama, bangsa dan negara. Aamiin












Cerita kehamilan bagian ke 2

Assalamualaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh...

Apa kabar semuanya??????

Mengejar target menulis nih hihihi kayak kerja di majalah aja yak :D

~ Badai Pasti Berlalu ~

Akhirnya badai itu berlalu, semester pertama kehamilan yang penuh dengan derita dan nestapa (lebay) berlalu juga. Saat nya menikmati pelangi setelah hujan es berkepanjangan. Semester ke dua tepatnya di usia kandungan ke lima akhirnya nafsu makan kembali datang. Bahkan memuncak dengan drastis. Bayangkan pada bulan ke lima berat badan langsung melonjak delapan kilo. DELAPAN  KILO (sengaja di capslock hahahaha), langsung bergumam dalam hati "Oh seperti ini toh reaksi pere kalau berat badannya naik drastis" (maklum gak pernah mengalami sebelumnya). Berat badanku kurus bangeeeet. Sebelum nikah berat badan cuma berkisar diantara 42- 45 kg. Malah sempat turun 3 kg (baca cerita sebelumnya yak hihihi) terus naik jadi 52kg itu BAHAGIA rasanya (perlu di capslock lagi) hihihi.

~ Bahagia Selalu ~

Jika bisa diulang rasanya pengen lagi mengalai semester dua kehamilan dimana kebahagian bertubi-tubi berdatangan.
Pertama, nafsu makan sudah kembali membuncah.
Kedua, berat badan naik terus.
Ketiga, dede bayi sudah ditiupkan roh nya.
Keempat, dede bayi sudah mulai bisa memndang, bersendawa, dan mengelitiki perut ibu.
Kelima, mulai belanja perlengkapan bayi, yeay...

~ Tendangan Bayi ~

Memasuki usia kandungan bulan ke enam, pertama kali nya ditendang oleh de bayi. Jagoannya ibu sudah mulai aktif di dalam perut. Bahkan sering kali dia menari di dalam perut ibu. Dan bersendawa. Bahagia betul menjadi ibu, yang mana Allah amanahkan makhluk hidup berdiam di dalam rahimnya. Mulai browsing tentang segala sesuatu hal tentang gerakan bayi di mbah google. Tentang berapa kali dia bergerak dan harus dipancing bergerak. Pernah kepikiran suatu waktu de bayi tidak bergerak karena ibu pergi ke majelis taklim aa gym di pasaraya dan pulangnya naik metromini ugal ugalan. Terus langsung ngerasa bersalah sampai bilang "De, maafin ibu ya nak. Hayo dong nendang ibu lagi" sambil sms suami. Alhamdulillah punya suami yang selalu menenangkan hati dan kepanikan isterinya, sampai malam hari akhirnya dia menendang lagi perut ibu. Alhamdulillah bahagia lagi ^^

~ Belanja Perlengkapan Bayi ~

Ini moment paling seru, karena hampir setiap bulan pada semester kedua menyicil membeli perlengkapan bayi. Banyak yang bilang 'pamali' kalau belum tujuh bulan tapi takdir Allah yang nentuin jadi pasrahin aja ke Allah, toh niatnya cuma mau menyicil perlengkapan bayi supaya tidak kerasa berat banget. Tapi memang sih diem diem belinya, habis kalau ketahuan bisa diceramahin ini dan itu. Oh iya, sebelum belanja baju bayi biasanya aku selalu mencatat apa saja yang dibutuhkan. Maklum karena anakku ini nanti cucu pertama makanya gak ada lungsuran sana sini. Lagian kata suami kalau bisa beli ya beli aja daripada ngemis minta minta. Aku juga terbantu banget sama ibu ibu yang suka nulis di blog tentang persiapan perlengkapan baju bayi, terima kasih ibu ibu blogger. Harusnya sih moment ini punya halaman sendiri yah biar bisa lebih puas ceritanya hihihi... Yang pasti tempat paling seru bukan lagi mall besar yang gak ada baju bayi nya tapi Mae Bebe (ibu-ibu seputaran bintaro dan sekitarnya pasti udh tau tempat ini.

~ USG 4 Dimensi ~

Ini permintaan khusus ibu. Sebagai ibu baru lagi senang senangnya dengan kehamilan pertamanya. Makanya bujuk suami untuk lakuin USG 4 Dimensi. Alhamdulillah suamipun menyetujuinya. Mulailah cari info info tentang USG 4 Dimensi. Kegunaan dan terutama biayanya (maklum yang ini gak dapet rembesan kantor hihihi). Setelah browsing, telpon, dan tanya sana sini akhirnya memutuskan untuk USG 4 Dimensi di rumah sakit yang biasa periksa yaitu Rumah Sakit Muhamadiyah Taman Puring. USG 4 Dimensi dengan dr. Harjo,SPOG Fetomaternal. Rekomendasi dari bidan yang biasa ada disana, katanya untuk USG 4 Dimensi lebih baik dengan dr Harjo karena beliau spesialisnya. Diskusi dengan suami karena dr ini laki-laki satu satunya yang menguasai bidang tersebut. Dengan prinsip 'darurat', suamipun menyetujui untuk diperiksa oleh dr Harjo. Sempat takjub dan bergumam 'Subhanallah anakku, ibu sudah tidak sabar ingin memelukmu nak'. USG 4 Dimensi membuat USG jadi lebih hidup karena bayi yang diperut terlihat lebih jelas. Ah senangnyaaaaa.


Kira-kira secara keseluruhan seperti itulah cerita kehamilanku di semester kedua. Menyenangkan dan menggembirakan.

Ibu mencintaimu karena Allah,
Sepenuh cinta untukmu
Ibu