Total Tayangan Halaman

Minggu, 26 Oktober 2014

Menikah itu.....

Assalamualaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh,

Dear muslimah, kali ini aku mau bercerita sedikit tentang perjalanan hidupku. Tentang moment terindah. Tentang perubahan status. Tentang takdir Allah. Tentang cinta. Cinta yang akan mengantarkanku ke syurga bersama dia, yang Allah kini telah takdirkan menjadi suamiku. Ya, ini tentang pernikahanku.


Pada bulan Mei 2014 tahun ini, aku dipertemukan untuk pertama kali nya dengan laki-laki. Dikenalkan oleh seorang yang sangat terpercaya membuatku akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah yang terbesar. Aku ingin menikah. Hihihi..

Juni 2014, selang satu bulan aku dilamar oleh dia. Proses yang sangat cepat tapi tidak terburu-turu. Karena memang aku dan dia sama-sama sudah mempersiapkan nikah sejak beberapa tahun yang lalu.

Dan Oktober 2014, tepat di tanggal 12 Oktober 2014 kami pun menikah.

Menikah itu buatku adalah impian. Mungkin ini pendapat yang terlalu umum, apalagi untuk perempuan. Tapi aku ingin wujudkan pernikahanku menjadi impian. Impian yang kelak akan aku bangun bersama suamiku, dan anak-anakku hingga mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah dan warrohmah.

Menikah itu membuat perjanjian terberat dengan Allah. “Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lai (sebagai suami-istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil penjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu”. (QS. An Nisa: 21). Mitsaqan Ghaliza merupakan perjanjian terberat yang Allah sejajarkan dengan perjanjian Allah dengan Bani Israil dan perjanjian Allah dengan para nabi. Masya Allah, luar biasa berat perjanjian ini. Hingga pantaslah jika seorang isteri melakukan dosa, maka suami bertanggung jawab terhadap dosa-dosa isterinya.

Menikah itu siap melahirkan generasi terbaik untuk ummat. Siap mendampingi anak-anak yang akan menjadi investasi dunia dan akhirat.

Menikah itu menjadikan wanita mulia. Mulia karena akhlaknya merawat suami. Mulia karena dengan begitu wanita lebih terjaga, lebih terhormat kemuliannya.

Menikah itu, menikmati perjalanan yang Allah takdirkan untuk kulalui bersamanya. Cinta yang akan kuhadirkan hingga ke syurga. Komitmen yang dipegang oleh dua insan karena Allah.

Menikah itu, bertemu karena Allah, mencintai karena Allah, dan menikah karena Allah.

Ketika ditanya pertanyaan yang menggelitik, "Sudah siap belum menikah?. Jawabku sederhana. Sampai kapanpun manusia tidak akan pernah siap. Hanya manusia punya kesempatan untuk terus belajar. Belajar tentang kehidupan.

Menikahlah untuk menyempurnakan hidupmu. Untuk menyempurnakan separuh agamamu. 

Semoga Allah mudahkan langkah untuk menikah yaa...

Wassalamualaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh
=============================================
Karlina Ekasari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar