Total Tayangan Halaman

Senin, 14 September 2015

Cerita kehamilan bagian ke 2

Assalamualaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh...

Apa kabar semuanya??????

Mengejar target menulis nih hihihi kayak kerja di majalah aja yak :D

~ Badai Pasti Berlalu ~

Akhirnya badai itu berlalu, semester pertama kehamilan yang penuh dengan derita dan nestapa (lebay) berlalu juga. Saat nya menikmati pelangi setelah hujan es berkepanjangan. Semester ke dua tepatnya di usia kandungan ke lima akhirnya nafsu makan kembali datang. Bahkan memuncak dengan drastis. Bayangkan pada bulan ke lima berat badan langsung melonjak delapan kilo. DELAPAN  KILO (sengaja di capslock hahahaha), langsung bergumam dalam hati "Oh seperti ini toh reaksi pere kalau berat badannya naik drastis" (maklum gak pernah mengalami sebelumnya). Berat badanku kurus bangeeeet. Sebelum nikah berat badan cuma berkisar diantara 42- 45 kg. Malah sempat turun 3 kg (baca cerita sebelumnya yak hihihi) terus naik jadi 52kg itu BAHAGIA rasanya (perlu di capslock lagi) hihihi.

~ Bahagia Selalu ~

Jika bisa diulang rasanya pengen lagi mengalai semester dua kehamilan dimana kebahagian bertubi-tubi berdatangan.
Pertama, nafsu makan sudah kembali membuncah.
Kedua, berat badan naik terus.
Ketiga, dede bayi sudah ditiupkan roh nya.
Keempat, dede bayi sudah mulai bisa memndang, bersendawa, dan mengelitiki perut ibu.
Kelima, mulai belanja perlengkapan bayi, yeay...

~ Tendangan Bayi ~

Memasuki usia kandungan bulan ke enam, pertama kali nya ditendang oleh de bayi. Jagoannya ibu sudah mulai aktif di dalam perut. Bahkan sering kali dia menari di dalam perut ibu. Dan bersendawa. Bahagia betul menjadi ibu, yang mana Allah amanahkan makhluk hidup berdiam di dalam rahimnya. Mulai browsing tentang segala sesuatu hal tentang gerakan bayi di mbah google. Tentang berapa kali dia bergerak dan harus dipancing bergerak. Pernah kepikiran suatu waktu de bayi tidak bergerak karena ibu pergi ke majelis taklim aa gym di pasaraya dan pulangnya naik metromini ugal ugalan. Terus langsung ngerasa bersalah sampai bilang "De, maafin ibu ya nak. Hayo dong nendang ibu lagi" sambil sms suami. Alhamdulillah punya suami yang selalu menenangkan hati dan kepanikan isterinya, sampai malam hari akhirnya dia menendang lagi perut ibu. Alhamdulillah bahagia lagi ^^

~ Belanja Perlengkapan Bayi ~

Ini moment paling seru, karena hampir setiap bulan pada semester kedua menyicil membeli perlengkapan bayi. Banyak yang bilang 'pamali' kalau belum tujuh bulan tapi takdir Allah yang nentuin jadi pasrahin aja ke Allah, toh niatnya cuma mau menyicil perlengkapan bayi supaya tidak kerasa berat banget. Tapi memang sih diem diem belinya, habis kalau ketahuan bisa diceramahin ini dan itu. Oh iya, sebelum belanja baju bayi biasanya aku selalu mencatat apa saja yang dibutuhkan. Maklum karena anakku ini nanti cucu pertama makanya gak ada lungsuran sana sini. Lagian kata suami kalau bisa beli ya beli aja daripada ngemis minta minta. Aku juga terbantu banget sama ibu ibu yang suka nulis di blog tentang persiapan perlengkapan baju bayi, terima kasih ibu ibu blogger. Harusnya sih moment ini punya halaman sendiri yah biar bisa lebih puas ceritanya hihihi... Yang pasti tempat paling seru bukan lagi mall besar yang gak ada baju bayi nya tapi Mae Bebe (ibu-ibu seputaran bintaro dan sekitarnya pasti udh tau tempat ini.

~ USG 4 Dimensi ~

Ini permintaan khusus ibu. Sebagai ibu baru lagi senang senangnya dengan kehamilan pertamanya. Makanya bujuk suami untuk lakuin USG 4 Dimensi. Alhamdulillah suamipun menyetujuinya. Mulailah cari info info tentang USG 4 Dimensi. Kegunaan dan terutama biayanya (maklum yang ini gak dapet rembesan kantor hihihi). Setelah browsing, telpon, dan tanya sana sini akhirnya memutuskan untuk USG 4 Dimensi di rumah sakit yang biasa periksa yaitu Rumah Sakit Muhamadiyah Taman Puring. USG 4 Dimensi dengan dr. Harjo,SPOG Fetomaternal. Rekomendasi dari bidan yang biasa ada disana, katanya untuk USG 4 Dimensi lebih baik dengan dr Harjo karena beliau spesialisnya. Diskusi dengan suami karena dr ini laki-laki satu satunya yang menguasai bidang tersebut. Dengan prinsip 'darurat', suamipun menyetujui untuk diperiksa oleh dr Harjo. Sempat takjub dan bergumam 'Subhanallah anakku, ibu sudah tidak sabar ingin memelukmu nak'. USG 4 Dimensi membuat USG jadi lebih hidup karena bayi yang diperut terlihat lebih jelas. Ah senangnyaaaaa.


Kira-kira secara keseluruhan seperti itulah cerita kehamilanku di semester kedua. Menyenangkan dan menggembirakan.

Ibu mencintaimu karena Allah,
Sepenuh cinta untukmu
Ibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar