Total Tayangan Halaman

Minggu, 03 November 2013

putus cinta/gagal taaruf/lamaran ditolak/cv diabaikan, so what gitu loh?

Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamualaykum Warrohmatullohi Wabarokatuh ikhwah fillah :')


Judulnya menggelagar yah...hihihi, sengaja, sengaja, biar melek :p
Perkenankan aku menceritakan sedikit gundah gulana, gelisah, merana, ah apalah nama lebaynya itu, hihihi..

Catatan untuk seorang yg putus cinta atau gagal ta'aruf atau lamaran ditolak atau cv diabaikan atau apapun itu yang intinya dia bukan jodoh kamu.

Galau itu manusiawi, kecewa dan sedih juga manusiawi. Tapi jgn sampai berlarut-larut, sampai ngambek, gak mau makan, nyakitin fisik, dan batin. No, tidak.

Ketika kita kehilangan seorang yang amat berarti dalam percintaan kita, kita nangis, kita marah, bahkan kita memprotes Allah dalam tiap doa kita. (Ya Allah, kenapa tdk kau takdirkan dia untukku?) Begitukan doa kita. Hayo ngaku, hayoo, bener kan. Hehehe.

Tenangin diri kita dulu, ambil wudhu. Duduk di pojokkan tapi jangan sambil ngemilin tembok yah, hihihihi.

Tanyakan sejenak pada hati kita, emang yang kita tangisin siapa deh?

Coba deh pikir, kita tangisin orang lain yang Allah takdirkan dirinya dengan orang lain pula. Betulkan?

Justru kita yg harusnya minta maaf, soalnya selalu memikirkan dia yg saat ini telah menjadi pasangan halalnya seseorang disana. Benerkan begitu :')


Tapi diri ini menderita? Sesak nafas ini, hilang jantung ini, membeku rasanya, hampaaa oh hampaaa. Lebay banget kalimat ini :D

Kita merasa demikian karena kita memaksa hati kita utk memilikinya. Ya kan. Rasa memiliki lah yg memenjarakan kecerian, kebahagiaan hati kita.

Lepaskan, ikhlaskanlah rasa itu. Pasrahkanlah pada Allah. Bukankah semua yg ada digenggaman kita merupakan milik Allah. Bahkan termasuk nyawa kita sendiri.

Cinta itu bukan memaksakan kebersamaan. Tidak, itu bukan cinta. Itu obsesi.
Cinta juga tidak bisa kita atur dengan sendirinya. Allah lah yang memberikan rasa itu.


Cinta persoalan sederhana namun rumit untuk dipahami.

Bukan soal kebersamaan atau tidak bersamanya. Tapi memahami cinta ialah, apakah Allah ridho terhadap apa yg kita lakukan :')


Bila memang kita tidak ditakdirkan dengan dia yang kita harapkan, sudahlah jangan terlalu bersedih. Ingatkah skenario Allah tidak akan pernah salah. Allah Maha Sebaik-baiknya Pengatur.

Persoalan diri bukanlah ditakdirkan dengan dia, atau dia. Tapi sudahkah kita memantaskan diri utk Allah, dan Allah pun akan melihat pemantasan diri kita :')

Lepaskan, lepaskan yang bukan ditakdirkan kebersamaannya dengan kita.
Biarlah jodoh urusan Allah, rahasia Allah. 
Tugas kita hanya menjadi hambanya yang bertakwa.

Setuju yah sahabatku...

Wassalamualaykum Warrohmatullohi wabarokatuh..
BarakalLah..

@karlinaesari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar