Total Tayangan Halaman

Kamis, 16 Februari 2017

Mendidik dengan fitrah_NHW 4

Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamualaikum warrohmatullohi wabarokatuh..

Hampir setiap minggu saya akan mengerjakan tugas-tugas NHW jadi jangan bosan ya.

Semakin lama, tugas dari IIP semakin berbobot dan berkelas. Dan peserta pun harus ekstra mencurahkan tenaga utk mengerjakannya. Belajar dari ibu Septi, bahwa belajar tidak boleh setengah setengah. Tugas kali ini dikerjakan dalam suasana pilkada dan mudik ke kampung halaman. Jadi mengerjakannya pun ikut 'ngos ngos an' hehehe.

Saya semakin yakin dengan jurusan ilmu yang saya pilih, bahkan Alhamdulillah semenjak ikut IIP malah semakin terarah dan berprogress. Ilmu parenting Islam tentunya akan saya pelajari maksimal dan sepenuh hati.

Ceklist sudah dibuat tapi ada yang lebih penting daripada hanya membuat yaitu TERUKUR, TERARAH DAN KONSISTEN. Tiga kalimat sakti pengubah dunia, paling tidak buat dunia saya sendiri dulu. Jujur, saya merasa sangat berterima kasih kepada tim IIP. Atas berkat tugasnya lah, saya bisa membuat ceklis yang belum pernah saya buat sama sekali. Dan itu sangat membantu sekali. 
Kembali ke TERUKUR, TERARAH, dan KONSISTEN tentu tidaklah mudah. Tapi saya mencoba untuk terus berikhtiar kepada 'janji-janji perbaikan' yang telah saya buat. Janji-janji yang tidak terlalu muluk tapi in syaa Allah bisa saya jangkau.

Selama ini saya suka menulis tentang keIslaman ditambah saat ini saya sudah memiliki anak, terpicu rasanya kelak suatu saat nanti bisa berbagi ilmu dengan para perempuan yang ingin berhijrah ditambah yang ingin mendalami ilmu parenting secara Islami. Tapi untuk kearah sana diperlukan ilmu yang mumpuni terlebih dahulu agar bukan orang yang 'asbun'.
Maka visi saya : memberikan kebermanfaatan baik dalam keluarga maupun oranglain.
Misi saya : Selamat dunia akhirat dan berkumpul bersama orang yang saya cintai di syurgaNya Allah.
Peran : sepenuhnya menjadi ibu dalam keluarga yang pandai penulis dan dapat berbagi.
Bidang : pendidikan Islami ibu dan anak

Saya sadar betul bahwa 'ILMU SEBELUM AMAL'. Maka dari itu, ilmu-ilmu yang harus dipelajari tentunya harus berkaitan dan bertahap.
Tahapan seperti yang ibu Septi ajarkan sebagai berikut :
1. Bunda Sayang
2. Bunda Cekatan
3. Bunda Produktif
4. Bunda Shaleha

Seperti yang ibu Septi sampaikan bahwa segala sesuatu ada tahapannya, bertahap dan konsisten. Oleh karena itu saya akan jabarkan mengenai ulasan per tahapannya.
>> Bunda Sayang, di tahapan ini ilmu yang harus dipelajari yaitu ilmu parenting Islam secara penuh. Karena ditahapan ini, sebaiknya seorang ibu harus lebih dekat ke anak-anaknya.
>> Bunda Cekatan, di tahapan ini ilmu yang harus dipelajari selain ilmu Parenting tentunya ilmu management waktu. Mengatur waktu di bunda cekatan bagi saya itu penting. selain itu tentunya ilmu parenting.
>> Bunda produktif, ditahapan ini ilmu yang harus dipelajari menulis dan 'public speaking'. Karena ditahapan ini, seorang ibu sudah bisa berbagi ilmu kepada orang lain agar lebih bermanfaat.
>> Bunda shaleha, ditahapan ini semua ilmu harus terus dipelajari secara berkesinambungan. Karena ditahapan ini, teladan lah yang menjadi contoh para bunda lainnya.

Menentukan milestone, yup it's time.
Saya sendiri tentunya akan menentukan milestone anggaplah dimulai dari nol pada saat memutuskan belajar di IIP. Sekitar satu bulan yang lalu. Dan tahapan milestone, saya akan bagi sesuai tahapan yang diarahkan ibu Septi.
- Bunda Sayang , dimulai dari Januari 2017 - Januari 2019 ( agar bisa melihat apakah TERUKUR, TERARAH, dan KONSISTEN)
- Bunda cekatan, Januari 2019 - Desember 2020.
- Bunda produktif, Januari 2021 - September 2021.
- Bunda shaleha, Oktober 2021 - Desember 2021.
Dan saya akan mulai bisa berbagi dengan orang lain sekitaran bulan Januari 2022.

Belajar mengenai parenting Islam tentunya saat ini juga sudah masuk kedalam checklist yang saya buat dan akan terus ditingkatkan perlahan.

LAKUKAN, LAKUKAN, LAKUKAN.

"Ikhtiar manusia 99%, namun ada faktor mutlak 1% HAK ALLAH"

Salam,
Dari ibu pembelajar
KARLINA EKASARI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar